Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).
Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.
Punk Sebuah Ideologi
Berbekal musik,dandanan nyleneh dan sebuah idealisme pikiran yang menacap tajam dalam kepala sebuah aliran musik akhirnya menjadi ideologi perlawanan terhadap sebuah kejadian dan keadaan sekitar bahkan pemerintahan sebuah negara,dalam hal ini secara tidak langsung sebuah musik beraliran punk menciptakan generasi kritis dan pintar dalam menyingkapi sebuah keadaan,dari sinilah seorang punk atau punkers berkontribusi dalam perlawanan terhadap sistem/mesin yang disebut penguasa.
Sejatinya, hidup ini adalah pilihan. Bahkan ketika tidak memilih, maka sebenarnya kita sudah memilih suatu pilihan. Hanya semoga Dia selalu membimbing kita pada pilihan yang tepat dan terbaik untuk kita seperti yang kita inginkan di dalam hati ini.-Soe Hok Gie-Apa yang mereka lakukan bukan tanpa arti,tanpa visi dan tanpa intuisi yang jelas,seorang punk tau apa yang mereka perjuangkan meskipun masyarakat luas meminggirkannya tapi mereka akan tetap berjuang dengan idealismenya,dan sebuah idealis yg dipahami seorang punk bukan idealisme ngawur atau berdasarkan ke-egoan diri.
Status Sosial
Tidak sedikit seorang Punk yang berhasil dalam menjalani hidupnya (meskipun ada paham punk anti kemapanan),dengan bekal musik yg mereka mainkan,usaha pribadi yg bersifat Do It Your Self berhasil menjadi trend buat masyarakat luas,jadi sepertinya salah kalo sampai masyarakat luas cuma bicara kalo punk itu lusuh,pembuat onar dan pengangguran sukses..hahaha.. tapi tanpa itu semua seorang punk tidak akan maju. Jadi,masikah berpikiran kalo seorang punk itu masyarakat no 2 di negara ini atau bahkan di dunia? *berpikirlah kembali*
hahahaa... not to the end ..
BalasHapussalam hangat dari kami ijin informasinya dari kami pengrajin jaket kulit
BalasHapus