Borgol Baja Kebebasan di Negeri Kaya Budaya

Hari Kebangkitan Nasional sudah berlalu beberapa hari yang lalu,tapi apa makna di balik Hari itu seperti tidak ada apa-apa dalam keseharian hidup kita disaat semua kegiatan menyita semua waktu kita dalam mengarungi hidup dari detik /detik menuju jam dan hari. Dalam kesadaran pribadi yang terdalam pernahkah merasa beberapa kejadian di Negeri ini menyita sedikit konsentrasi pikiran dan kadang berkesan lucu,seperti banyak yang selalu tayang di berita televisi,koran dan internet,berita -berita tersebut tak lain hanya berdasar satu: masalah Agama  

The World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) sudah memutuskan akan memberikan penghargaan kepada Presidan kita yang tercinta Bpk.Susilo Bambang Yudhoyono dan tentunya sebagai rakyat Indonesia kita bangga dan bersuka cita kalo presidennya akan menerima (AFC)karena dengan kerjasama diplomatik negara-negara sahabat akan mendapatkan penghargaan itu,tp sayangnya penghargaan itu tidak didapatkan dengan cara sistematis dan struktural karena pada dasaranya ACF merupakan koalisi interfaith dari banyak pemimpin bisnis & agama yg selalu mempromosikan perdamaian, toleransi & resolusi konflik. 

Beberapa Pencapaian Yang mendasari AFC memberikan Penghargaan: 
a. Indonesia telah mencapai berbagai prestasi internasional di bidang demokrasi dan kehidupan beragama 
b.Pembentukan UK-Indonesia Islamic Advisory Board yg ditandatangani oleh PM Tony Blair &
Presiden 
c. Sejak 2005 pemerintah Australia lebih memilih bekerjasama dgn Indonesia via ormas NU dan Muhammadiyah utk membina imam di Australia 
e. Pemerintah UK, Kanada, Jerman dan Belanda telah jalin kerja sama dgn pemerintah RI di dunia pendidikan dlm mengembangkan Islam dan demokrasi. 
f. Kehidupan beragama di RI telah dapat banyak pujian internasional. Spt dari Mrs. Hillary Clinton, PM Tony Blair, Prince Charles, dsb. 
g. Studi komparasi interfaith berbagai pimpinan agama dunia di banyak negara menyimpulkan: Indonesia negara paling toleran di dunia Islam. 
h. Indonesia berhasil mengelola dan meredam konflik atas nama agama dan kelompok etnik. 
i. SKB 3 Menteri untuk kasus Ahmadiyah di Indonesia juga merupakan salah upaya mengelola konflik beragama. dll. 
Inti pemberian penghargaan berdasar pada 1 hal yaitu KEBEBASAN UMAT BERAGAMA,kalo kita melihat didalam negeri tentu sebuah kontradiksi dengan apa yang diterima oleh Pimpinan AFC untuk memberikan penghargaan tersebut kepada Bpk.Presiden RI dan sampai detik ini masih bisa mencari alasan yg tepat kenapa penghargaan itu diberikan dan atas dasar apa memberikan penghargaan itu,saat melihat kondisi negeri yang begitu rawan akan gesekan -gesekan isu beragama oleh pihak-pihak yang mengaku lebih paham soal Agama. 

Isue sosial bahkan sudah menjadi tragedi Yyang acap kali meletus dan bahkan berkali-kali terjadi seperti masalah Akhmadiyah yang masjidnya berkali-kali dibakar oleh yang katanya masyarakat dan organisasi ke-Islaman,belum lagi masalah Sunny vs Syah di Madura belum tahu kabar terakhir bagaimana,semua seperti dikaburkan beritanya. 

Terus apa arti dari sebuah penghargaan dari Luar Negeri kalo di Negeri sendiri aja masih berlumuran darah mencari siapa yang paling benar dan siapa yang harus dikalahkan demi sebuah Ambisi,kalo umat Ber-Agama tentu setuju tidak ada Agama yang mengajarkan tindakan kekerasan dan penganiayaan apalagi membakar dan merusak tempat ibadahnya sendiri (Masjid),dan membakar kitab nya sendiri (Al-Quran) http://www.andreasharsono.net/2010/10/membakar-al-quran-di-cisalada.html 
Setelah semua yang telah terjadi di Negeri ini pantaskah Presiden kita yang Tercinta menerima (AFC)?????? sedangkan konflik sosial belum ada yang terselesaikan dengan baik lewat hukum ataupun organisasi

SELAMAT HIDUP DI NEGERI YANG PENUH DISTORSI KEMUNAFIKAN,SADAR ATAU TIDAK,INILAH KITA  INILAH BANGSA KITA,MERDEKA!!

Dimana Budaya Kita?
 Negeri yang kaya Budaya seolah musnah dimakan api keangkuhan ideologi keAgamaan,banyak budaya-budaya di tanah ini dipaksa hilang padahal penuh dengan kekayaan kearifan lokal,dengan berdasar Haram dan menyalahi Akhidah Agama dijadikan tolak ukur pengukuhan sebuah Budaya dalam kehidupan bermasyarakat,tapi tanpa sadar orang yang menjalankan Akhidah itu malah menjadi se ekor binatang yang tidak pernah tau siapa saudara dan kerabat sesama Indonesia.

 Budaya adalah senjata
Memanusiakan manusia
Bangun jiwanya, Bangun raganya
Sentausa dalam puspa warna

JHFcrew

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Borgol Baja Kebebasan di Negeri Kaya Budaya"

silahkan berkomentar:
jangan spam,sara,profokasi,dll
semuanya boleh berkomentar,yang punya blog atau tidak silahkan berkomentar